Friday, April 20, 2018

SEJARAH TARI COKEK

SEJARAH TARI COKEK DARI TANGERANG BANTEN 


Sejarah Indonesia - mengenalkan tarian tradisionil dari daerah Tangerang, di propinsi Banten yaitu Tari Cokek. Cokek yaitu satu tarian tradisionil dari daerah Tangerang yang dimainkan pertama kali kurang lebih era ke-19. Ketika itu, tarian ini dikenalkan oleh Tan Sio Kek, seseorang tuan tanah .




Tionghoa di Tangerang yang tengah rayakan pesta. Dalam perayaan pesta itu, Tan Sio Kek mengundang sebagian orang terkenal yang tinggal di Tangerang. Tan Sio Kek mengundang juga tiga orang musisi yang datang dari daratan Cina. Ketika itu, banyak musisi Cina ada sembari membawa sebagian buah alat musik dari negara aslinya.
 

Salah satu alat musik yang mereka bawa yaitu Rebab Dua Dawai. Atas keinginan Tan Sio Kek, musisi itu lalu memainkan alat musik yang mereka bawa dari daratan Cina. Ketika yang berbarengan, group musik punya Tan Sio Kek juga memainkan sebagian alat musik tradisionil dari daerah Tangerang, seperti seruling, gong dan kendang. 

Tari Cokek


Lantunan suara dari kombinasi alat musik daratan Cina serta Tangerang itu lalu di kenal dengan nama musik Gambang Kromong. Untuk menyemarakkan situasi pesta, Tan Sio Kek mendatangkan tiga orang wanita. Sesuai sama keinginan Tan Sio Kek, mereka menari ikuti alunan musik yang dimainkan banyak musisi. 




Para tamu yang menghadiri pesta mengatakan ke-3 penari itu Cokek. Konon, Cokek adalah sebutan untuk anak buah Tan Sio Kek. Mulai sejak waktu tersebut, orang-orang Tangerang di propinsi Banten mulai kenal nama tari Cokek.



Jika awalannya, tari Cokek cuma dimainkan oleh tiga orang penari wanita. Saat ini, pertunjukan Cokek acap kali dimainkan oleh 5 sampai 7 orang penari wanita serta sebagian orang lelaki jadi pemain musik. Tiap-tiap kali pertunjukan, tampilan penari Cokek sesuai dengan keunikan wanita Banten yaitu kenakan kebaya serta kain panjang jadi bawahan. 


Umumnya, warna kebaya yang dipakai banyak penari Cokek relatif bersinar disaat terserang cahaya lampu, seperti hijau, merah, kuning, dan ungu. Yang tidak sempat ketinggal dari penari Cokek yaitu sehelai selendang. 

Cokek Tangerang Banten


Di daerah Tangerang, tari Cokek umumnya dimainkan jadi pertunjukan hiburan waktu warga Cina Benteng mengadakan pesta pernikahan. Warga Cina Benteng adalah warga Tionghoa keturunan yang tinggal di daerah Tangerang. Seringkali, tarian ini dimainkan jadi tari penyambutan untuk tamu kehormatan yang bertandang ke Tangerang.


Lantunan musik Gambang Kromong serta pergerakan penari yang tampak gemah gemulai jadi keunikan dari pertunjukan tari Cokek. Di dalam pertunjukan, penari Cokek umumnya turun ke barisan pemirsa untuk pilih siapa yang mau di ajak untuk menari bersama-sama. Tiap-tiap kali tari Cokek dimainkan, tidak seluruh penari bisa menari bersama-sama penari Cokek. 


Jika pertunjukan Cokek diadakan untuk acara pernikahan, penari Cokek umumnya mengajak pengantin lelaki atau sebagian orang tamu undangan untuk menari bersama-sama. Ketika diadakan untuk menyongsong tamu kehormatan, petinggi setempat serta tamu kehormatan tersebut yang memperoleh peluang pertama menari bersama-sama penari Cokek. 


Sinyal ajakan dari penari yaitu sehelai selendang yang dikalungkan ke leher banyak tamu. Orang-orang Tangerang berasumsi, bila sehelai selendang dari penari Cokek sudah dikalungkan, pantang untuk tamu itu mau pun siapapun untuk menampik. Penolakan itu dipercaya bisa mencemarkan nama baik mereka sendiri.

No comments:

Post a Comment